Wilujeng enjing...
1 Mei 2014.
Hasil perjuangan militan kaum buruh, yang akhirnya pada hari ini, sejarah mencatat -untuk pertama kalinya- hari buruh di Indonesia menjadi hari libur nasional.
Selamat hari buruh!
______
Sejarah puding diklaim Inggris berasal dari kekayaan kuliner di negerinya. Meski begitu, nama puding sendiri berasal dari bahasa Prancis boudin yang berarti sosis darah. Pada awalnya puding memang tak seperti sekarang, yang lebih terkenal -utamanya di kita- dengan cita rasa manis dan di sajikan dingin dengan aneka campuran yang beragam dan tidak terbatas. Puding pertama yang dibuat justru mirip seperti sosis dan bercita rasa gurih. Historicfood menulis bahwa jenis puding tertua dibuat dengan cara direbus di dalam usus atau membran lain dari hewan. Puding lezat ini merupakan ibu dari semua puding Inggris. Blood Pudding, Haggis dan The mealy Pudding of Scotland adalah contoh-contoh tipe puding jenis tersebut, yang semuanya bercita rasa asin.
Foodtime mencatat bahwa Pada abad ke 17 Pudding di Inggris tidak hanya tersaji dengan cita rasa asin yaitu yang berbahan dasar daging, tetapi juga bercita rasa manis, yang biasanya terdiri dari campuran tepung, kacang dan gula yang kedua jenis tersebut dimasak dengan cara direbus di dalam tas khusus puding. Terjadi sedikit perubahan pada abad ke 18 di Inggris, puding tidak lagi berbahan dasar daging. Namun, hingga abad ke 19 cara memasak puding di sana masih memakai cara lama yaitu dengan cara direbus, hanya saja hasil akhirnya menyerupai cake. Puding jenis ini masih disajikan secara tradisonal pada perayaan Natal. Sebagai contohnya adalah plum pudding atau Christmast pudding.
Pertanyaannya adalah, lalu kenapa puding yang kita kenal sekarang amat berbeda dengan sejarah puding di atas? puding yang kita kenal sekarang -maksudnya, yang bercitarasa manis dan creamy- sebenarnya lebih mirip dengan custard. Sejarah custard sendiri sama tuanya seperti halnya sejarah puding. Istilah puding dan custard yang dikenal di Eropa kemudian menjadi membingungkan terutama pada abad ke 19, tepatnya tahun 1840-an di Amerika. Modernisasi dalam bidang pangan dan semakin beragamnya jenis makanan di negeri tersebut, merupakan salah satu penyebab "kekacauan" istilah ini. Orang kemudian menjadi sulit memisahkan antara istilah pudding dan custard. Namun, terlepas dari semua itu, sekarang kita mengenal makanan yang berlabel puding ini dalam beberapa jenis, dilihat dari komposisi, atau pun cara masak serta penyajiannya.
Jika dilihat dari komposisi dan cara memasaknya, maka puding terdiri dari dua jenis, yaitu puding dengan bahan pengental seperti agar-agar, tepung maizena dan gelatin. Cara memasak tipe ini biasanya dengan cara direbus. Kemudian, tipe yang kedua yaitu yang berbahan dasar telur, tepung beras, dan atau tepung terigu, cara memasaknya dilakukan dengan dikukus, dipanggang atau direbus. Kedua jenis bahan di atas, menghasilkan tipe puding yang cara penyajiannya berbeda. Tipe puding dengan unsur pengental, biasanya disajikan dengan cara dingin, atau biasa disebut puding dingin. Sedangkan jenis yang kedua, biasanya disajikan dengan cara panas/ hangat, atau biasa juga disebut puding panas. Puding roti merupakan salah satu puding yang dibuat dengan cara dikukus atau dipanggang. Untuk tipe yang manis, puding roti cocok disajikan dingin atau panas, tetapi untuk yang asin [savoury] menurut saya lebih enak saat disajikan panas/hangat.
Itulah sekilas sejarah puding. Sekarang kita akan ngebahas resep, yang sebenarnya savoury bread pudding saya ini, terinspirasi dari postingannya mbak Eliza messycorner, yang dulu pernah posting savoury pudding [thanx mbak Liza...muacchh]... karena belakangan sering makan yang manis-manis jadi ketika nemu seonggok roti tawar sisa, yang terlintas pertama kali ya savory pudding ini. Komposisi bahan yang saya pakai, terbilang murah meriah karena stok daging adanya cuma ayam, itu pun dalam kondisi beku, jadi saya pilih sosis, dengan campuran susu, telur dan taburan keju, serta sedikit rempah-rempah ala Eropa. Tapi di atasnya saya kasih toping irisan cabe gendot, maksudnya sebagai substitusi untuk paprika yang agak susah adanya di tukang sayur. Tak mengapa, toh aromanya ketika dipanggang sama persis seperti aroma paprika, hanya saja pas dimulut rasanya lebih mengigit, karena lebih pedas. Pokoknya bagi yang terbiasa dengan tipe bread pudding yang manis, akan dapet sensasi yang lain saat mencoba Savoury bread pudding ini.
Jika dilihat dari komposisi dan cara memasaknya, maka puding terdiri dari dua jenis, yaitu puding dengan bahan pengental seperti agar-agar, tepung maizena dan gelatin. Cara memasak tipe ini biasanya dengan cara direbus. Kemudian, tipe yang kedua yaitu yang berbahan dasar telur, tepung beras, dan atau tepung terigu, cara memasaknya dilakukan dengan dikukus, dipanggang atau direbus. Kedua jenis bahan di atas, menghasilkan tipe puding yang cara penyajiannya berbeda. Tipe puding dengan unsur pengental, biasanya disajikan dengan cara dingin, atau biasa disebut puding dingin. Sedangkan jenis yang kedua, biasanya disajikan dengan cara panas/ hangat, atau biasa juga disebut puding panas. Puding roti merupakan salah satu puding yang dibuat dengan cara dikukus atau dipanggang. Untuk tipe yang manis, puding roti cocok disajikan dingin atau panas, tetapi untuk yang asin [savoury] menurut saya lebih enak saat disajikan panas/hangat.
Itulah sekilas sejarah puding. Sekarang kita akan ngebahas resep, yang sebenarnya savoury bread pudding saya ini, terinspirasi dari postingannya mbak Eliza messycorner, yang dulu pernah posting savoury pudding [thanx mbak Liza...muacchh]... karena belakangan sering makan yang manis-manis jadi ketika nemu seonggok roti tawar sisa, yang terlintas pertama kali ya savory pudding ini. Komposisi bahan yang saya pakai, terbilang murah meriah karena stok daging adanya cuma ayam, itu pun dalam kondisi beku, jadi saya pilih sosis, dengan campuran susu, telur dan taburan keju, serta sedikit rempah-rempah ala Eropa. Tapi di atasnya saya kasih toping irisan cabe gendot, maksudnya sebagai substitusi untuk paprika yang agak susah adanya di tukang sayur. Tak mengapa, toh aromanya ketika dipanggang sama persis seperti aroma paprika, hanya saja pas dimulut rasanya lebih mengigit, karena lebih pedas. Pokoknya bagi yang terbiasa dengan tipe bread pudding yang manis, akan dapet sensasi yang lain saat mencoba Savoury bread pudding ini.
SAVOURY BREAD PUDDING
3-4 slice roti, potong-potong
3/4 cup susu cair
2 btr telur, kocok lepas
1/2 sdt garam
3 buah sosis, potong kotak kecil [atau ganti dengan daging/ayam cincang]
1 buah bawang bombay, ukuran sedang, cincang halus
1/2 sdt cabe bubuk
Sejumput garam
Merica
1/4 sdt campuran parsley dan oregano kering
1 buah cabe gendot iris tipis [skip atau ganti dengan paprika]
Keju parut untuk taburan
Margarin untuk menumis
Panaskan margarin, tumis bawang hingga harum, masukan sosis, garam, gula, merica dan cabe bubuk. Matikan api, sisihkan. Campurkan dengan roti dan susu. Masukan telur yang sudah di kocok, aduk rata.
Siapkan ramekin, Masukan campuran roti. Taburi dengan keju parut, irisan cabe gendot [atau paprika] dan campuran parsley oregano. Panggang selama 25-30 menit di suhu 180'c atau hingga matang. Sajikan hangat.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat...
Salam,
12 Komentar
hoo..bisa juga dibikin savory yah. enak nih kyna, apalagi ada pake sosis..pasti anak2 suka ^^
BalasHapusiya... plus daging giling lebih mantab kyknya mb' Oki...:)
HapusHaaahh? Bingung liat gmbr yg atas tu...
BalasHapusBenda apakah gerangan....?
*shock.......
Tp pas liat yg dh d potong br keliatan enak... hihihi....
:/
meni ngadungkuk nya hehhehe...
Hapusga tau kenapa jadi ngembang gt, karena pake telor kali ya:)
Hadududuuuuw ituh ramekin bikin gagal fokus deh. Asiiik ya di bandung, byk perkakas dapur cantik2 murmer pulak.
BalasHapusAq juga suka bikin gini, ini kalo udh mentok roti gak habis2 dirumah. Isiannya pake daging cincang,sayur mayur (teuteup*).
di sana ada Daisho ga mbak?
Hapusnah disana tuh lucu2 dan murmer, mayan lah lebih miring daripda d ACE..:)
kayak ramekin gini kan lumayan gede, tapi semuanya satu harga 22,500 aja...^^
favorit bgt nih memang :D
BalasHapusiya mbak... ^^
Hapuslibur nasional naeun..?
BalasHapussayah mah tetep tah digawe... :(
wkwkwkwk... watirrrr mang...
Hapusroti yang di pake roti tawar ya?
BalasHapusmakasih
iya, roti tawar biasa mbak:)
Hapussama2...^^
Silahkan tinggalkan komentar jika berkenan...kalau kebaca Insyaalloh dibales, kalau enggak jangan ngambek, berarti yang punya blog lagi kelilipan nggak ketauan ada komentar nyelip^^