Assalamua'laikum warohmatulloh wabarokatu
Wilujeng siang...
Tanggal 8 November 2006, merupakan momen
bersejarah dalam dunia baking perotian. Di tanggal tersebut, Mark Bittman
memperkenalkan resep No Knead Bread yang terinspirasi dari Jim Lahey kepada jutaan pembaca The New York Times. Meski sebenarnya No
knead bread ini bukanlah metode baru dalam dunia per-baking-an. Cheese
dill bread yang populer di tahun 60-an ataupun English Muffin Toasting
Bread yang populer di tahun 70-an, keduanya juga merupakan produk dari
metode No knead bread.
Namun sejak di populerkan oleh Bittman, jutaan orang begitu antusias dengan pembuatan roti tanpa diuleni ini. Bahkan, metode Lahey, sukses menjadi salah satu resep roti paling populer sepanjang masa. Perlu diingat, No knead bread Lahey hampir tidak membutuhkan tehnik baking yang tinggi, bahan yang mahal, atau pun peralatan khusus. Sehingga tidak heran jika artisan bread a la Jim Lahey ini sudah menginspirasi banyak orang, baik amatir maupun profesional. Sebut saja, Marhta stewart, King Arthur Flour, atau Mark Bittman itu tadi, yang mendasarkan resep artisan bread-nya terinspirasi dari Lahey.
Siapa sih Jim Lahey ini? kayaknya dulu udah pernah dibahas deh dikit sama saya, cek aja dimari
ya.... [plus ada step by stepnya disitu, yang ini saya tidak
mendokumentasikan cara pembuatannya, ]. Waktu itu saya juga pernah
sedikit mengulas mengenai Lahey, cuma
yang saya buat bukan resep no knead Breadnya Lahey,*lho?
tapi versinya Jeff Hertzberg & Zoe Francois. Alasannya karena
waktu! Saat itu saya sedang buru buru bikinnya. Karena jika
dihitung-hitung proses pembuatan No knead breadnya Lahey ini
bisa memakan waktu 18-24 jam!. Makanya, karena pengen cepet saya
memilih resepnya
Jeff Hertzberg & Zoe Francois, yang cuma 3 jam, *kalo gak salah...
Nah, baru kali ini nyobain versinya
Lahey.
Kunci dari pembuatan No knead breadnya Lahey adalah prosese fermentasi yang lambat, dengan bahan adonan yang basah, dan pada saat pemanggangan ada uap yang terperangkap di dalam. Makanya, biasanya resep Lahey ini dipanggang di dalam pot, pyrex atau emh apa yah namanya... pokoknya something yang ada tutupnya gitu... Sehingga nanti hasilnya, roti ini memiliki tekstur yang chewy di dalam, tapi agak crust di luarnya. Nah karena saya gak punya wadah tertutup yang bisa dimasukin ke oven, makanya saya pake loyang loaf biasa terus ditutup rapat pake alufoil heheh.. akal-akalan gitu.... :D
Just in case, ada sebuah pertanyaan standar yang biasanya ditanyakan pemirsa dari resep no knead bread. Bagaimanakah tekstur rotinya? Bagi orang Indonesia, yang mana roti itu harus bahenol nerkom, dengan tekstur lembut bak kapas, dan permukaan mengkilat layaknya jidat syahrenong, sepertinya roti macam begini akan menjadi tidak begitu menarik. Karena seprti yang saya sebutkan di atas, roti ini memiliki tekstur yang agak chewy, tapi crust di luar dengan permukaan yang tidak mulus sama sekali. Tapi entah kenapa, saya justru suka banget dengan roti ini. Dan sepertinya menambahkan buah-buahan kering ke dalam adonannya, pasti lebih enak. Disantap pas masih panas, serta menyesapi setiap gigitannya dengan sensasi yang wow...!
Bagaimana, siap berpetualang dengan taste roti ala Bule yang lebih sangar? yukssss intip resepnya...
* for more information, please read:
--------------
NO KNEAD BREAD ala Jim Lahey
via Nytimes.com
*Dengan modifikasi dan terjemahan bebas suka suka saya
3 cups tepung terigu (sekitar 450-500 gr, saya memakai tepung terigu protein sedang)
1 1/2 sdt garam
1/4 sdt ragi instan
1 1/2 cup air
Buah-buahan kering [optional]
Campurkan tepung, ragi dan garam, aduk rata. Masukan air sedikit sedikit, aduk dengan sendok kayu, jika ingin memakai buah-buahan kering, bisa ditambahkan pada tahap ini, kemudian bulatkan dengan tangan. Pindahkan ke wadah lain tutup dengan plastic wrap. Fermentasikan selama 18 jam-24 jam.
Setelah 18-24 jam. Permukaan roti tampak bergelembung, dan membengkak dua kali lipat. Aduk dengan sendok kayu, bulatkan. Jangan lupa menyiapkan ekstra terigu supaya tidak menempel, bulatkan kemudian difermentasikan lagi selama 1 jam.
Panaskan oven set di suhu 250'C. Masukan roti ke dalam loyang loaf, tutup permukaannya dengan alufoil. Panggang 15 menit. Setelah itu lepaskan alufoilnya, turunkan suhu jadi 230'c panggang lagi selama 20 menit. Dinginkan di rak kawat.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat
Panaskan oven set di suhu 250'C. Masukan roti ke dalam loyang loaf, tutup permukaannya dengan alufoil. Panggang 15 menit. Setelah itu lepaskan alufoilnya, turunkan suhu jadi 230'c panggang lagi selama 20 menit. Dinginkan di rak kawat.
Selamat mencoba, semoga bermanfaat
Salam,
6 Komentar
cakep selalu potonya teteh,,,,,,,, :) ehhh yang kemarin diline udah jadi, pulang kantor siap poto2 juga,,,,, :)
BalasHapushasiiik berarti nanti tinggal colek akuuh yahh kepoo hahah....
Hapuswah hasil masakannya selalu cakep dan bikin ngecessss ..... #hiks
BalasHapuskenapa ngga pake terigu cakra, mbak?
kenapa yahhh... lupa, tapi kalo gak salah karena tepung cakranya abis..T_T
Hapusrotinya bikin ngiler bangettt
BalasHapusapakah roti seperti ini .. No knead bread istilahnya ... di jual juga di toko2 roti biasa ... seperti toko roti yang ada kincir angin-nya ...? penasaran ingin mencicipi
nggak kang roti kayak gini biasanya homemade ada. yang dijual di bakery selalu diuleni :)
HapusSilahkan tinggalkan komentar jika berkenan...kalau kebaca Insyaalloh dibales, kalau enggak jangan ngambek, berarti yang punya blog lagi kelilipan nggak ketauan ada komentar nyelip^^